KAITAN ANTARA PENYAKIT 'DM' KESIHATAN ORAL.

Posted by Farhana & Farhani Azizan at 4:13 AM

Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Penderita Diabetes Melitus

Jumlah penderita Diabetes Mellitus atau yang biasa dikenal oleh masyarakat awam sebagai penyakit kencing manis semakin meningkat tiap tahunnya. Dari data yang dilansir WHO, Indonesia menempati urutan keempat dalam urutan negara-negara yang memiliki jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia.

Diabetes Mellitus adalah penyakit gangguan metabolisme tubuh di mana hormon insulin tidak bekerja sebagaimana mestinya. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pankreas dan berfungsi untuk mengontrol kadar gula dalam darah dengan mengubah karbohidrat, lemak dan protein menjadi energi.

Pada penderita diabetes tipe 1, kelenjar pankreas tidak mampu memproduksi insulin, sehingga jumlah insulin beredar dalam tubuh tidak mencukupi kebutuhan. Lain halnya pada diabetes tipe 2, hormon insulin tetap diproduksi namun tidak dapat berfungsi dengan baik. Menurut Prof. Sidartawan SpPD, sebagian besar penderita diabetes di Indonesia mengidap diabetes tipe 2. Diabetes tipe ini secara umum biasa dikaitkan dengan usia lanjut. Diabetes tipe 2 ini juga disebabkan karena obesitas (kegemukan) dan gaya hidup yang tidak sehat (pola makan tinggi lemak, dan jarang berolah raga).

Mengapa kesehatan rongga mulut sangat penting pada penderita diabetes?

Kadar gula darah yang tidak terkontrol menyebabkan penderita diabetes beresiko lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan mulut. Diabetes yang tidak terkontrol mengganggu sel darah putih dan sel-sel imun seperti neutrofil, monosit dan makrofag yang berfungsi untuk pertahanan tubuh. Hal ini menyebabkan kemampuan tubuh untuk melawan bakteri menjadi menurun, dan penderita menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Di tambah lagi dengan adanya peningkatan kadar sel radang dalam cairan saku gusi,menyebabkan jaringan periodontal lebih mudah terinfeksi dan menyebabkan kerusakan tulang.

Penderita Diabetes Mellitus rentan terhadap masalah-masalah dalam rongga mulut seperti:

1. Mulut kering (xerostomia).

Diabetes yang tidak terkontrol menyebabkan penurunan aliran saliva (air liur), sehingga mulut terasa kering. Saliva memiliki efek self-cleansing, di mana alirannya dapat berfungsi sebagai pembilas sisa-sisa makanan dan kotoran dari dalam mulut. Jadi bila aliran saliva menurun maka akan menyebabkan timbulnya rasa tak nyaman, lebih rentan untuk terjadinya ulserasi (luka), infeksi, dan lubang gigi.

2. Radang gusi (gingivitis) dan radang jaringan periodontal (periodontitis).

Selain ,merusak sel darah putih, komplikasi lain dari diabetes adalah menebalnya pembuluh darah sehingga memperlambat aliran nutrisi dan produk sisa dari tubuh. Lambatnya aliran darah ini menurunkan kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi, sedangkan periodontitis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Jadi infeksi bakteri pada penderita diabetes lebih berat.

Ada banyak faktor yang menjadi pencetus atau yang memperberat periodontitis, di antaranya akumulasi plak, kalkulus (karang gigi), dan faktor sistemik atau kondisi tubuh secara umum. Rusaknya jaringan periodontal membuat gusi tidak lagi melekat ke gigi, tulang menjadi rusak, dan lama kelamaan gigi menjadi goyang. Angka kasus penyakit periodontal di masyarakat cukup tinggi meski banyak yang tidak menyadarinya, dan penyakit ini merupakan penyebab utama hilangnya gigi pada orang dewasa.

3. Luka sukar sembuh.

Diabetes yang tidak terkontrol membuat penyembuhan luka pada penderita diabetes lebih lama dan lebih sulit daripada orang normal, karena adanya gangguan aliran darah ke tempat terjadinya luka.

4. Oral thrush.

Penderita diabetes yang sering mengkonsumsi antibiotik untuk memerangi infeksi sangat rentan mengalami infeksi jamur pada mulut dan lidah. Apalagi penderita diabetes yang merokok, resiko terjadinya infeksi jamur jauh lebih besar.

Jadi, poin-poin yang harus diperhatikan mengenai kesehatan gigi dan mulut pada penderita diabetes adalah :

  1. Jaga kadar gula darah sedekat mungkin dengan kadar gula darah normal, terutama dengan cara menerapkan gaya hidup sehat.
  2. Jaga kebersihan gigi dan mulut sebaik mungkin, agar memperkecil resiko terjadinya karies, gingivitis, ataupun periodontitis. Masalah yang terjadi di rongga mulut penderita diabetes dapat mengarah ke penyakit lain.
  3. Jangan lupa informasikan mengenai kondisi diabetes bila berkunjung ke dokter gigi, terutama bila hendak mencabut gigi. Seperti yang telah dijelaskan di atas, luka pada penderita diabetes sukar sembuh. Ini termasuk juga luka setelah pencabutan gigi. Selain itu juga ada resiko terjadinya infeksi sekunder dan pendarahan yang cukup banyak setelah tindakan oleh dokter gigi. Oleh karena itu dokter gigi akan memberikan tindakan premedikasi bila dipandang perlu, sebelum melakukan tindakan perawatan pada penderita diabetes.
  4. Kecuali sangat mendesak, sebaiknya hindari perawatan gigi bila kadar gula darah sedang tinggi. Normalkan dahulu kadar gula darah, baru kunjungi dokter gigi kembali.
  5. Pemakaian alat-alat seperti gigi tiruan ataukawat orthodontik perlu mendapat perhatian khusus. Pemakai gigi tiruan harus melepas gigi tiruan sebelum tidur dan dibersihkan dengan seksama agar meminimalkan kemungkinan terjadinya infeksi jamur karena kebersihan yang tidak terjaga.
SUMBER: Klikdokter-Menuju Indonesia Sehat

Bau Mulut Ketika Berpuasa.

Posted by Farhana & Farhani Azizan at 11:19 PM

Soalan: Kalau bau mulut semasa puasa tu dikira halitosis juga ke? Macammana ia berlaku?

al-Jawabb:

Bau mulut ketika berpuasa termasuk dalam kategori halitosis/bad breath, puncanya ialah mulut kering/kurangnya rembesan air liur ketika berpuasa. Berikut ini saya letakkan ulasan seorang doktor gigi tentang punca-punca halitosis, salah satunya ialah kekurangan air liur .

Air liur adalah bahan pembilas (pelembap) mulut semulajadi. Ia membilas mulut anda sepanjang masa dan dengan ini secara tidak langsung membuang cebisan kecil makanan (food debris) dari permukaan licin gigi, juga dapat membantu meneutralkan asid makanan dalam mulut yang boleh menyebabkan demineralisasi enamel gigi. Semasa tidur, prembesan air liur adalah kurang. Sebab itulah kita mendapat bau mulut yang kurang enak apabila bangun dari tidur. Selian itu, kekurangan rembesan air liur menyebabkan air liur menjadi likat , susah untuk membilas mulut , menjadikannya kurang oksigen dan menyebabkan pembiakan bakteria anaerob di dalam mulut. Cuba bayangkan sepanjang hari air liur di dalam mulut adalah kurang. Sudah tentulah mulut kita berbau sepanjang masa.


Punca kekurangan air liur

- mereka yang bernafas melalui mulut (mouth breather) : angin yang dihasilkan akan mengeringkan mulut
- bercakap terlalu banyak (contohnya mereka yang bekerja sebagai cikgu, jurujual etc): ini akan mengurangkan pengaliran/perembesan air liur
- berpuasa : mengurangkan perembesan air liur
- pengambilan ubat untuk penyakit darah tinggi, antihistamine, penghalang selera makan etc : kesan sampingan daripada pengambilan ubat-ubatan tersebut
- pengambilan minuman alkohol : mengeringkan mulut
- penggunaan ubat kumur yang mengandungi alkohol : mengeringkan mulut
- kekurangan air dalam badan (dehydration) : mengurangkan pengaliran air liur
- stress : mengurangkan pengaliran air liur

Saya harap informasi ini dapat membantu sahabat yang bertanya.


Teknik Memberus Gigi

Posted by Farhana & Farhani Azizan at 10:09 PM

Gambar panduan di atas ini menunjukkan teknik memberus gigi yang benar (www.apsaradental.com). Anda boleh klik pada gambar untuk membesarkan imej.

Kebanyakan teknik memberus gigi yang dipilih oleh pakar-pakar pergigian ialah "roll methode". Teknik ini merupakan teknik yang agak sederhana, sesuai bagi mereka yang giginya mengalami masalah hipersensitif. Caranya:
  1. Bahagian permukaan berus gigi diletakkan bersentuhan dengan bahagian luar gusi dengan bulu berus gigi ke arah akar dan sejajar dengan panjang gigi (top-bottom).
  2. Kemudian, berus diputar perlahan-lahan ke bawah pada rahang atas dan ke atas secara perlahan-lahan pada rahang bawah sehingga bulu berus gigi dapat menggosok seluruh permukaan gigi dan gusi.
  3. Lakukan dalam lebih kurang 10 putaran untuk permukaan gigi yang menghadap ke pipi/bibir (buccal/labial) dan kemudian berus gigi digeser ke permukaan gigi yang menghadap ke lidah (lingual).
  4. jika semua permukaan yang menghadap ke pipi dan lidah sudah dibersihkan, dataran permukaan gigi dapat diberus dengan pergerakan memutar (rotation). Jangan lupa untuk memberus untuk memberus permukaan lidah agar sisa-sisa makanan yang masih terlekat dalam mulut dapat dihilangkan semaksimum mungkin.
  5. Kumurlah berkali-kali (2/3 kali) untuk membilas seluruh permukaan rongga mulut yang sudah diberus.
  6. Untuk kesan yang lebih sempurna, digalakkan berkumur dengan 'mouthwash' selepas memberus gigi untuk mematikan kuman/bakteria dan memakai 'dental floss' bagi membuang sisa2 di celah-celah gigi yang menjadi punca pembentukan plak dan karies gigi. Rutin yang wajar ialah: berus gigi sekurang-kurangnya 2 kali sehari, floss sekurang-kurangnya sekali sehari dan guna mouthwash dua kali sehari. Berus gigi mungkin perlu diganti dengan kerap, dua kali sebulan atau sebulan sekali.
Anda dijemput untuk menonton animasi di website ini sekiranya memerlukan gambaran yang lebih jelas tentang teknik-teknik memberus yang betul. Mulakan memberus gigi dengan teknik yang betul dari sekarang!!!
p/s: Pesanan buat diri ini juga..

Pemilihan Berus Gigi

Posted by Farhana & Farhani Azizan at 2:27 PM

Bismillah.Assalamu'alaikum wbkth.

Dalam masa beberapa minit ini akan saya ulas sedikit tentang bersiwak/memberus gigi ni..Sebenarnya, banyak juga masalah kesihatan gigi dan mulut berpunca daripada teknik memberus gigi yang salah, walaupun dalam sehari tu seseorang memberus gigi beberapa kali tapi kalau tekniknya salah, ia tidak dapat memberi kesan yang signifikan, malah, mungkin boleh menimbulkan dampak buruk yang lain seperti 'gum's recession', 'bleeding gum', penipisan enamel dan sebagainya. Jadi, di sini yang ulas sedikit tentang pemilihan berus gigi yang sesuai dan teknik memberus gigi yang benar, selaras dengan anjuran Rasulullah SAW supaya kita menitikberatkan 'siwak' ini dalam sarana menjaga kebersihan gigi, mulut dan kesihatan oral.

Panduan Pemilihan Berus Gigi (Guide to toothbrushes).
Sebagai pengguna, sudah tentu kita seringkali tercari-cari dan cuba memilih berus gigi yang sesuai atau paling bagus untuk dipakai. Kalau anda bertanya kepada saya, saya tidak akan mempromosikan mana-mana 'brand' berus gigi sekalipun iklan tentangnya sering dikormesialkan di media massa mahupun media elektronik, dengan pelbagai bentuk, saiz, ciri-ciri yang canggih, warna yang menarik, ada yang jenis manual dan ada yang elektrik, terkadang sukar untuk buat pilihan!!! Ada pula jenis berus gigi yang tangkainya fleksibel, boleh membengkok bila dimasukkan ke dalam mulut, saiz berusnya bervariasi dari segi panjang dan warna, kononnya dicipta sedemikian rupa supaya dapat mencapai bahagian celah-celah gigi yang sulit dicapai berus gigi ketika menggosok gigi. Impressive, tapi benarkah ia lebih baik daripada berus gigi biasa?? Jawapannya, tidak semestinya!!! Faktnya, berus gigi tidak tertakluk pada mana-mana 'clinical trial' yang boleh membuktikan bahawa sesuatu brand berus gigi itu lebih bagus daripada yang satu lagi.
Apakah perkara yang paling penting untuk dipertimbangkan semasa memilih berus gigi? Jawapannya ialah keselesaan dan kebolehannya mencapai gigi bahagian paling belakang dalam mulut anda.
Antara ciri-ciri utama lain:-
  1. Rasa selesa ketika memegang berus gigi tersebut - Pemegang/tangkai berus gigi terkadang panjang, ada yang pendek, tebal dan nipis, ada yang fleksibel, dan ada yang kaku, ada yang halus dan ada yang kasar, pilihlah yang mana kamu rasa kamu boleh pegang dengan pegangan yang 'santai' (macam pegang pen ketika menulis), fit dan selesa digunakan.
  2. Sesuai dengan saiz mulut anda - Saiz mulut bagi setiap orang berbeza mengikut ukuran badan dan umur, jadi pilihlah yang sesuai dengan ukuran mulut anda, samaada kecil atau besar, pastikan berus gigi yang dipilih dapat mencapai gigi-gigi pada bahagian belakang mulut dan boleh memberus lebih daripada 1 batang gigi pada masa yang sama.
  3. Berus gigi yang dipilih mestilah lembut (soft/extra soft bristles) - bagi mengelakkan kecedaraan gusi, especially bagi seseorang yang sering bersiwak (take note), gunalah berus gigi yang lembut (soft/extra soft).
  4. Sekiranya sesuatu produk berus gigi itu ada mempunyai logo yang menandakan ianya telah diuji oleh pihak berautoriti dan melepasi standard piawaian, maka itu adalah lebih digalakkan.
Anda juga boleh memilih berus gigi elektrik (powered toothbrush), sekiranya anda inginkan kebersihan yang lebih terjamin (mungkin seseorang itu tidak terlalu yakin dengan teknik manual yang digunakannya), lebih mudah dan masa yang diperuntukkan lebih lama, berkesan dalam mengurangkan plak pada gigi.
Just bear in mind, gosoklah gigi sekurang-kurangnya dua kali sehari, setiap kali paling kurang 2-4 minit, dengan teknik memberus yang tepat untuk mengurangkan plak dan memastikan kesihatan oral terpelihara, kebersihan gigi dan mulut tidak bergantung kepada jenis berus gigi yang anda pakai, tapi teknik yang anda pakai sangat memainkan peranan yang signifikan.

BERSIWAK

Posted by Farhana & Farhani Azizan at 12:37 AM

Bismillah..Assalamu'alaikum wbkth kepada semua pengunjung.

Beberapa hari yang lepas aku ada membelek buku Fikih Thaharah Dr Yusof Qaradhawi, tiba-tiba aku terjumpa satu bab yang menarik, bawah subjudul Sunnah-sunnah Fitrah. Aku teringin nak berkongsi dengan semua fakta fiqh tentang siwak ni...Happy reading!!

Kata-kata bersiwak dipakai untuk menunjukkan perbuatan. Ia berasal daripada kata Saaka-yasuuku yang bererti menggosok gigi. Ia juga sering disebut sebagai miswak (alat untuk bersiwak).

Bersiwak adalah satu sunnah yang sangat dianjurkan. Baik melalui tindakan ataupun melalui sabdanya. Ini menunjukkan perhatian Rasulullah SAW pada kebersihan gigi, sebab ini akan membuat indahnya pandangan (estetika) dan baunya yang wangi. Lebih dari itu, siwak akan memberi jaminan sihatnya gigi agar tidak berlubang atau terkena penyakit lain jika tidak dipelihara. Dari Aisyah disebutkan bahawa Rasululluah SAW bersabda,
"Siwak itu membersihkan mulut dan membuat Tuhan redha" [HR Ibnu Khuzaimah]

Al Bukhari meriwayatkan dari Anas, dia berkata; Rasulullah SAW bersabda,
"Aku telah banyak memberikan perintah tentang siwak kepada kalian,"[lihat al-Majmu'(268) dan seterusnya].
Dalam sahih al-Bukhari dan Muslim disebutkan dari Hudzaifah bin Al-Yaman; Sesungguhnya jika Rasulullah SAW bangun dari tidurnya, maka beliau membersihkan mulutnya dengan siwak.
Dalam sahih Muslim disebutkan dari Aisyah; Jika Rasulullah SAW masuk rumah, maka yang beliau lakuka pertama kali adalah bersiwak.

Dari riwayat-riwayat di atas bolehlah diambil kesimpulan bahawa ada beberapa keadaan di mana siwak sangat dianjurkan:
  1. Ketika berwudhu. Wujud perbezaan pendapat dalam masalah ini. Apakah ia merupakan satu sunnah dalam wudhu, atau sunnah secara terpisah? Yang pasti, ia adalah sunnah dalam keadaan apa pun. Sebab Rasulullah SAW bersabda, "Sekiranya aku tidak khuatir membuat umatku mengalami kesulitan, nescaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali wudhu." Dalam riwayat lain disebutkan, "Pastilah aku fardhukan siwak bersama-sama dengan wudhu." [HR Ibnu Khuzaimah dan al-Hakim].
  2. Ketika akan solat. Berdasarkan pada hadis sahih, "Sekiranya aku tidak khuatir membuat umatku mengalami kesulitan, nescaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali akan melakukan solat."
  3. Bilamana bau mulut berubah kerana sesuatu sebab atau sebab-sebab lain, seperti bangun dari tidur (misalnya). Atau boleh juga kerana makan suatu makanan yang tidak sedap baunya, seperti makan bawang merah atau bawang putih dan yang serupa dengannya. Atau mungkin juga sebab tidak makan atau minum dalam tempoh yang lama (berpuasa), atau kerana diam terlalu lama atau bercakap terlalu lama.
Bersiwak dianjurkan dalam keadaan apa saja, kecuali setelah tergelincir nya matahari bagi seorang yang sedang berpuasa (mengikut pandangan Imam asy-Sayafi'e). Agar tidak hilang bau yang Rasulullah SAW sabdakan,
"Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi daripada bau minyak kasturi di sisi Allah."

DENGAN APA KITA BERSIWAK??

Sebahagian orang menyangka bahawa siwak itu tidak boleh dilakukan kecuali dengan menggunakan pokok "arak". Namun para fuqaha tidak mensyariatkan itu. Asy-Syairazi berkata dalam Al-Muhadzdzab; yang dianjurkan adalah bersiwak dengan menggunakan kayu basah yang tidak gampang copot seratnya (tidak mudah tanggal/tercabut bulu/berusnya). Jangan bersiwak dengan kayu kering yang akan melukai gusi. Boleh juga bersiwak dengan menggunakan lidi yang ada di antara dua lidi (berus). Dengan demikian, boleh sahaja bersiwak dengan apa pun yang boleh menghilangkan sisa-sisa makanan/apa saja yang melekat pada gigi, seperti perca kain yang keras dan lain-lain, sebab, dengan menggunakannya, telah tercapai tujuan pemakaian tersebut (membersihkan gigi dan mulut).

Imam an-Nawawi berkata; Dengan demikian, boleh saja bersiwak dengan sa'd dan asynam (nama jenis tumbuh-tumbuhan) dan yang serupa dengannya. Imam Nawawi menyebutkan perbezaan pendapat tentang bersiwak dengan menggunakan jari jemari. Jika jari jemari itu lembik, maka tiada makna menggunakannya. Jika ianya keras, maka di sana ada beberapa pandangan. Ada sebahagian yang tidak membolehkan, sebab ia tidak boleh dinamakan sebagai 'siwak', pendapat yang mengatakan boleh bersiwak menggunakan jari jemari dengan alasan tindakan itu boleh membersihkan gigi dan mulut atau boleh sekiranya tidak terdapat alat lain untuk bersiwak (lihat al-Majmu', I/281-282).

Ole sebab itu saya (DYQ) melihat bahawa menggunakan berus gigi moden yang disertai dengan ubat gigi, telah cukup menggantikan siwak. Bahkan, 'siwak moden' ini mengandungi banyak bahan yang membantu membersihkan gigi lebih daripada siwak model lama. Apatah lagi Islam sangat memfokuskan perhatiannya pada maksud syariat (tujuan), walaupun sarananya (cara/kaedah) berbeza.

Lebih khusus lagi, sangat tidak mungkin bagi kita mengharuskan seluruh manusia atas muka bumi ini agar memakai siwak yang dibuat dari pokok "arak" untuk membersihkan gigi dan mulut supaya diredhai Allah, sebab, pokok itu hanya boleh didapati di beberapa negara.

Saya (DYQ) ingin mengingatkan bahawa sebahagian kaum muslimin telah melakukan hal yang sangat tidak terpuji dalam menggunakan siwak, di mana mereka selalu membiarkan ianya berada dalam mulut-mulut mereka, kemudian mereka menerima tetamu atau seseorang dengan siwak tetap berada di mulut mereka. Bahkan seringkali mereka menggunakannya di masjid, di mana kemudian gusi mereka mengalirkan darah kerana lemah, sehingga darah itu jatuh ke carpet, ini merupakan satu perkara yang tidak sedap mata memandang, bukanlah termasuk sunnah perbuatan apa pun yang mengotori masjid dengan anggapan bahawa "saya melakukan ini adalah kerana ingin mengaplikasikan syariat".

BAGAIMANA CARA BERSIWAK?

Para fuqaha' telah membahas cara bersiwak ini. Mereka menyebutkan bahawa dianjurkan untuk bersiwak dengan cara melebar dan bukan memanjang agar tidak membuat gusi berdarah dan hendaklah memulakan siwak dari bahagian hujung geraham dan dari sebelah kanan. Dianjurkan untuk bersiwak dengan cara melebar, baik di bahagian luar gigi, ataupun bahagian dalamnya. Sedangkan membersihkan gigi dengan besi atau dengan kikir (sejenis alat seperti alat menghaluskan kuku) maka hal itu sangat dilarang kerana hanya akan melemahkan dan akan membuatnya pecah, sebab ia akan mengeraskan gigi sehingga lapisan kotoran akan semakin banyak melekat pada gigi.

Dari Rabiah bin Aktsam disebutkan; Sesungguhnya Rasulullah SAW selalu bersiwak dengan cara melebar dan minum dengan cara mengisap," [HR al-Baihaqi] (sebagaimana disebutkan Al-Albani dalam Dha'if Al-Jami' Ash-Shaghir-panjang lebar dibahasnya dalam silsilah hadis dhaif, hadis no.945).
Dari Atha' bin Rabah, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, "Jika kalian minum, maka hisaplah. Dan jika kalian bersiwak maka lakukanlah dengan cara melebar."[HR Baihaqi dan Abu Dawud], dengan sanad mursal.

Seorang doktor yang sangat terkenal dan dapat dipercayai, Dr. Muhammad Al-Bar, memberi pandangan tentang masalah ini; hadis-hadis yang menyebutkan bahawa bersiwak hendaklah dilakukan secara melintang dan bukannya memanjang adalah lemah sebab hadis-hadis ini adalah hadis mursal di mana perawi sahabat hilang dalam sanad. Namun apa yang dimaksudkan dengan bersiwak dengan cara yang memanjang ini? Para pakar pergigian mengatakan bahawa ketika memberus gigi bahagian atas, hendaklah dilakukan dari bawah ke atas (or vice versa). Para pakar pergigian menamakan bahawa ini adalah siwak dengan "cara memanjang" . Lalu, adakah yang disebut oleh hadis dan pendapat ulama' "melebar" berbeza dengan apa yang disebutkan oleh para doktor atau sama saja maksudnya namun dengan ungkapan berbeza? Panjang dan lebar itu sangat bergantung kepada bagaiman melihatnya. Jika yang dimaksudkan adalah ukuran mulut, maka bersiwak dengan melebar adalah sama dengan apa yang disebutkan oleh doktor pada masa kini (jika dipandang dari panjangnya gigi, maka dari bawah ke atas itu ialah apa yang disebutkan dengan memanjang, namun, jika dilihat dari panjangnya mulut, maka itulah yang disebutkan dengan melebar).

Rujukan: Al-Qaradhawi DR Yusuf. Sunnah-sunnah fitrah-bersiwak. In: Fikih Thaharah, edisi terjemahan. Jakarta: Pustaka al-Kautsar; 2004. hlmn 145-148.

Catatan: dengan sedikit 'edit' ke Bahasa Malaysia.

**Saya akan beri komentar/pandangan saya sendiri berkenaan dengan beberapa hal berkaitan pergigian yang disentuh oleh DYQ (Dr Yusuf Qaradhawi) dalam penulisannya ini, nantikan posting berikutnya.


8 Simple Steps to Dental Health

Posted by Farhana & Farhani Azizan at 3:58 PM

Talk to your dentist or dental hygienist about your oral health practices. Based on the discussion, come up with an effective routine. It should be easy to follow and should take your situation into account. For example, if you are taking medicine that dries your mouth, you may want to use fluoride every day. Pregnant women, people with health conditions such as diabetes, and people with braces also may want or need special daily care.

Everyone can benefit from fluoride, not just children. Fluoride strengthens developing teeth in children. It also helps prevent decay in adults and children. Toothpastes and mouthwashes are good sources of fluoride. Your dentist can prescribe a stronger concentration of fluoride in a gel, toothpaste or rinse if you need it.

Everyone should brush at least twice a day. It's even better to brush three times a day or after every meal. In addition, you should floss at least once a day. These activities remove plaque, which is a complex mass of bacteria that constantly forms on your teeth. If plaque isn't removed every day, it can turn the sugars found in most foods and drinks into acids that lead to decay. Bacteria in plaque also cause gingivitis and other periodontal diseases. It's important to brush and floss correctly and thoroughly. You need to remove plaque from all sides of the tooth and where the tooth meets the gums. If plaque is not removed, it can lead to gum problems and cavities.


Every time you eat, bits of food become lodged in and around your teeth. This food provides fuel for the bacteria in plaque. The bacteria produce acid. Each time you eat food containing sugars or starches (complex sugars), your teeth are exposed to these acids for 20 minutes or more. This occurs more often if you eat snacks and the food stays on your teeth for a while. These repeated acid attacks can break down the enamel surface of your teeth, leading to a cavity. If you must snack, brush your teeth or chew sugarless gum afterward.

A balanced diet is also important. Not getting enough minerals and vitamins can affect your oral health, as well as your general health.

Smoking or using smokeless tobacco increases your risk of oral cancer, gingivitis, periodontitis and tooth decay. Using tobacco also contributes to bad breath and stains on your teeth.

  • Swollen gums
  • Chipped teeth
  • Discolored teeth
  • Sores or lesions on your gums, cheeks or tongue

A regular examination is particularly important for tobacco users, who are at increased risk of developing oral cancer. If you smoke or use smokeless tobacco, your dentist or dental hygienist can show you where a sore, spot, patch or lump is most likely to appear.

Talk to your dentist about how often you should visit. If you have a history of cavities or crown and bridge work, or are wearing braces, you should visit the dentist more often. Some people, such as diabetics or smokers, have more gum disease than the general population. They also should visit the dentist more often. People with suppressed immune systems also are more likely to have dental problems. Examples include people who are infected with HIV or are receiving cancer treatment. More frequent visits for these groups are important to maintain good oral health.

source:
Eight Steps to Dental Health


Halitosis/ Masalah Mulut Berbau

Posted by Farhana & Farhani Azizan at 3:55 PM

Bau mulut dalam istilah pergigian disebut halitosis. Ramai orang awam ingin mengetahui apakah punca dan cara untuk mengelakkan mulut berbau memandangkan ia boleh memberi impak negatif kepada penampilan dan emosi seseorang, dengan kata lain, seseorang yang mulutnya berbau tidak digemari untuk didekati dan hal ini boleh meyebabkan emosi seseorang itu terganggu, stress, dan rasa rendah diri untuk menonjolkan diri di khalayak ramai. Arf

Secara umumnya, halitosis disebabkan oleh memakan makanan yang berbau tajam seperti jering, petai, bawang putih, durian atau menghisap rokok. Terdapat juga faktor lain yang lebih membahayakan seperti kewujudan plak, karang gigi (kalkulus), gigi berlubang (karies), infeksi gusi, mulut kering dan penyakit lain yang bersangkutan , seperti diabetes, gangguan liver kronik, gangguan fungsi ginjal, dan sinusitis, yang boleh membawa kesan maut kepada kesihatan secara umum. Bukan itu sahaja, halitosis juga dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak terurus seperti kebiasaan diet atau waktu makannya tidak teratur., kerap minum minuman keras, dan merokok. Shocked

Di sini digariskan beberapa kaedah bagi mencegah bau mulut. Yang pertama, seseorang itu haruslah menggosok gigi dan lidah secara teratur terutama setiap kali selepas makan, ini adalah salah satu cara termudah dalam memelihara kebersihan mulut. Cara lain ialah dengan melakukan pembersihan karang gigi (scaling) secara berkala, 3 atau 6 bulan sekali, bergantung kepada banyaknya karang gigi. Kemudian, berkumur-kumur dengan menggunakan ubat kumur (mouthwash) kerana ini dapat membantu mengeluarkan kotoran yang terdapat di celah-celah gigi yang sukar dicapai ketika memberus gigi. Langkah kedua, kita dinasihatkan untuk minum air kosong sebanyak 8-10 gelas sehari, tujuannya adalah untuk memastikan gusi sentiasa dalam keadaan ”basah” dan metabolisme badan tetap stabil. Great

Selain itu, kita digalakkan juga meminum air teh hijau minimum 2-5 cawan sehari. Untuk pengetahuan pembaca, air teh banyak mengandungi bahan aktif iaitu catechins yang boleh membunuh bakteria di mulut, sekaligus menghilangkan bakteria yang menyebabkan nafas berbau. Seterusnya, anda dinasihatkan untuk banyak memakan buah-buahan terutamanya buah epal dan lobak. Perkara penting yang harus diingat untuk mencegah mulut berbau adalah seseorang yang biasa merokok atau minum minuman keras haruslah mengubah kebiasaan buruk tersebut, kerana merokok dapat memburukkan lagi keadaan kesihatan mulut sehingga menyebabkan terjadinya gingivitis (radang gusi atau gusi berdarah) manakala minuman keras pula boleh mengurangkan penghasilan air liur sehingga menyebabkan iritasi pada tisu sekitar mulut dan menyebabkan bau mulut seseorang semakin bertambah parah sehingga ia dijauhi oleh orang ramai. Help

Tuntasnya, kesihatan gigi dan mulut tidak boleh dipandang enteng, langkah-langkah pencegahan perlu diambil oleh setiap orang yang mendambakan untuk mempunyai gigi yang kuat dan mulut yang sihat, begitu juga mereka yang menitikberatkan nilai estetika dan penampilan, kesihatan oral amatlah penting untuk dijaga. Bau mulut merupakan salah satu masalah kesihatan yang menjadi persoalan ramai orang awam, diharap artikel ini dapat memecahkan kebuntuan bagi sesiapa yang mengalami masalah mulut berbau yang sukar diatasi, sekiranya punca-punca yang menyebabkan bau mulut tidak segera diatasi, hal ini akan memberi kesan yang lebih rumit lagi kepada kesihatan umum seperti penyakit jantung. Maka, melihat pentingnya peranan kesihatan gigi dan mulut terhadap kesihatan umum lain, kita dituntut untuk terampil menjaga dan merawatnya, ingat, cegah sebelum parah, kemudian tidak perlulah kita risau atau fobia untuk bertemu dengan doktor gigi apabila mengenangkan kesakitan yang harus ditanggung ketika perawatan dijalankan. Wheel Chair

p/s: Terkenangkan masyarakat yg malu2 nk jumpa dr gigi, iA, sy akn post kan artikel2 ilmiah sy ttg kesihatan gigi dan mulut, ingat kesihatan oral tu sgt2la penting sbb mulut la pintu gerbang kpd masuknya pelbagai macam bakteria dan kuman juga makanan2 yg menyebabkan penyakit2 kronik lain.. Go

*"Kalau saja tidak memberatkan umatku akan aku suruh menggunakan siwak setiap akan shalat" [HR. Ahmad dan At-Tirmidzi]

-dari thread forum Masalah Lazim Perubatan dan Pergigigan AFN-



Menjawab Persoalan: Bagaimana Nak putihkan Gigi??

Posted by Farhana & Farhani Azizan at 3:55 PM

Selalu org komplen gigi berubah warna bila menginjak dewasa/tua, ada perubahan warna yang melibatkan satu batang gigi shj, dan ada yang melibatkan beberapa gigi sekaligus, perubahan berlaku samaada pada bahagian permukaan gigi(enamel) sahaja atau sampai ke struktur gigi yang paling dalam…

Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan warna pada gigi adalah seperti berikut:-
1. Smoking (insyaAllah, warga AAN & AFN takde yg smoking)..
2. Pengaruh makanan yang terlalu panas atau terlalu sejuk akan menyebabkan keretakan gigi dan bila gigi retak, memberi jalan yang mudah kpd gigi untuk berubah warna
3. Minum kopi dan teh secara berlebihan
4. konsumsi beberapa jenis ubat-ubatan macam tetrasiklin
5. Trauma yg diikuti pendarahan dapat menyebabkan sel2 eritrosit (sel darah merah) pecah hingga produk penguraian darah tadi meresap ke dalam dentin. [jaga2 pulpa gigi anda]..
6. penuaan pun salah 1 faktor juge yg menyebabkan warna gigi berubah jadi COKLAT
7. penyakit sistemik dan genetic
8. penggunaan flourida yang berlebihan ketika gigi tengah melalui proses pertumbuhan dan perkembangan, sehingga merosakkan enamel, sampai enamel kelihatan berongga, lembut/lembik, dan mudah menyerap zat warna asing.

*enamel-lapisan terluar gigi yang paling keras dan bertindak sbg protecter kpd gigi itu sendiri, kalau enamel ada masalah, gigi anda juga akan bermasaalah
*dentin-lapisan gigi yang ke-2 selepas enamel
*pulpa-ruang dalam gigi yang ada kapilari2 dan saluran darah

Teknik2 pemutihan gigi yg digunakan dentist:-
1. bleaching – teknik yang paling glamour setakat ni terutama di negara2 membangun, teknik ni akan menghilangkan ’stain’ secara kimia, dgn cara mengaplikasikan sementara bahan pemutih tertentu seperti hidrogen peroksida (H2O2)..Prinsip kerjanya: menggunakan bhn pengoksida/oxidator yg dapat bereaksi pada struktur organik yg menyebabkan gigi berubah warna, dengan cara menguraikan stain menjadi molekul2 yang lebih kecil..oxidator ini akan membawa keluar air dari gigi..
2. teknik microabration – guna pumice dan HCl (asid hidroklorik)
3. teknik veneer/crown- guna composite/acrylic/porcelein

Pemutihan gigi dengan cara bleaching mestilah dibuat oleh mereka2 yg AHLI dalam bidang nya dgn methodes dan standard yg mengikut piawaian, kalau nak buat sendiri kat rumah, make sure consult dengan dentist duluan...Tentang biaya, relatif, bergantung kpd teknik yg digunakan...

Adapun ubat2 pemutih gigi yang dijual di pasaran, ada mcm2 jenis, ada yang disapu pada gigi atau diletakkan dalam ubat gigi atau dilekatkan pada gigi dengan alat khusus semlaman, anda haruslah memerhatikan kandungannya, antara yang perlu anda perhatikan ialah kandungan hidrogen peroksida nya haruslah tak melebihi 10 percent, dan ubat2 ini harus dipastikan telah melepasi piawaian..

Last but not least, ni ada tips sikit nak prevent gigi daripada cepat berubah warna:-

O Jaga kebersihan gigi – gosok gigi secara teratur dan cara yg TEPAT
O Terapkan pola makan sihat
O Konsumsi makanan kaya serat sejak umur kanak2
O Hindari bahan yang boleh mempengaruhi warna gigi seperti teh, kopi dan rokok
O Hati-hati menggunakan antibiotik terutama pada anak
O Rawat gigi secara teratur – jumpa dentist anda 6 bulan sekali utk sentiasa update kondisi mulut dan gigi anda

Mulakan Hari Anda Dengan Senyuman yang Indah lagi Sihat =)

Go
-dari thread forum Masalah Lazim Perubatan dan Pergigigan AFN-

Petua Gigi Sihat dan Cantik

Posted by Farhana & Farhani Azizan at 3:50 PM

Soalan 1: 1) Apakah faktor gigi tidak tersusun dengan sempurna?


'Crowding' terjadi kerana:-

1. ketidaksesuaian antara ukuran lengkung rahang dan ukuran kelebaran gigi2.

Biasanya, ukuran lebar gigi lebih besar daripada ukuran lengkung rahang seseorang, kerana fungsi rahang menurun sehingga pertumbuhan rahang menjadi tidak maksimum/rahang tidak bertumbuh dan berkembang secukupnya. Akibatnya, rahang tidak memiliki cukup ruang untuk menampung semua gigi2 anda.

2. premature lost

Gigi sulung/gigi susu anak2 tanggal sebelum sampai waktunya. Setiap gigi kita sebenarnya ada waktu2 tertentu untuk tanggal/tercabut. Contoh, gigi incisivus depan biasanya akan tanggal pada umur 7 atau 8 tahun. Sekiranya gigi2 dicabut sebelum waktunya, rahang tidak dapat berkembang dengan sempurna disebabkan ketiadaan gigi yang dicabut sebelum sampai masanya. Faktanya, gigi sulung anak2 jangan dicabut, tunggu sampai masanya akan tanggal sendiri sebab gigi sulung ini memberi jalan untuk tumbuhnya gigi permanent. Apabila rahang tak dapat berkembang sempurna, tempat untuk gigi permanent tumbuh menjadi kurang. Jadi, penting diingat supaya gigi susu anak2 dijaga dengan elok supaya tidak rosak, sekiranya rosak, ia terpaksa dicabut lebih awal dari masa yang sewajarnya ia tanggal.

3. Persistensi

Persistensi adalah lawan kepada premature lost. Gigi tanggal lewat dari masa/umur yang sewajarnya. Hal ini berkaitan dengan proses resorbsi fisiologi yang tak sempurna, kadang2 dapat kita temui kes2 di mana posisi benih gigi permanent(yg terdapat dalam tulang rahang alveolar) lebih ke arah lidah, jadi tak dapat mengikis akar gigi susu, menyebabkan gigi susu tanggal lebih lama dari waktu yang sewajarnya, gigi permanen pula sudah tumbuh tapi ke arah belakang, sebab itulah terjadi gigi bersusun.

4. Genetik

Contoh, si ayah yang mempunyai ukuran gigi yang besar2 berkahwin dengan si ibu yang ukuran lengkung rahangnya kecil2, sekiranya anak mewarisi gen gigi daripada ayah, dan gen rahang daripada ibu, maka terjadilah abnormality pada posisi gigi2 pada rahang disebabkan faktor yang pertama tadi iaitu ketidaksesuaian ukuran lengkung rahang dan saiz gigi.

5. Trauma

Terhantuk, atau mulut terlanggar dengan benda2 keras atau tajam ketika kemalangan dsbg dapat menyebabkan rahang dan gigi tercedera, mengalami masalah pertumbuhan dan susunan gigi tak normal.

6. Kebiasaan Buruk sejak Kecil yang berlarutan

kebiasaan buruk yang dimaksudkan ialah menghisap jari atau puting dalam tempoh masa yang lama sehingga bertahun2, bahkan sehingga dewasa, masih ada lagi yang mempunyai tabiat buruk ini, kebiasaan ini akan memberi tekanan kepada gigi2 yang bertumbuh, akibatnya posisi gigi tumbuh agak ke depan.

Soalan 2: Apakah amalan yang perlu di praktik sejak kecil untuk diterapkan pada anak-anak bagi memperoleh gigi yang kuat, sihat dan cantik?

Wassalamualakum

Broken Brush Teeth

Jawab:

Amalan2 yang perlu dipraktik sejak kecil:-

1. Elakkan kebiasaan buruk menghisap ibu jari dsbg
2. Jaga pemakanan, hindari makanan yang mengandung glukosa yang tinggi, yang boleh menyebabkan karies gigi.
3. Ibu bapa perlu mencuci gusi bayi dengan berus gigi bayi atau kain untuk mengelakkan bayi daripada mengalami karies susu.
4. Seperti biasa, gosok gigi paling kurang 2 kali sehari, dengan cara yang betul.
5. Bawa anak berjumpa doktor gigi secara rutin 2 kali setahun, jangan menakut-nakutkan anak dengan dentist.
6. Beri pendidikan tentang penjagaan gigi kepada anak2 sejak kecil, latih anak2 menggosok gigi sesuai waktu dan dengan cara yang tepat.
7. Faktor2 seperti genetik adalah faktor yang tak dapat dielakkan, kalau dibiarkan, akan mengalami masalah estetika, radang gusi dan gigi berlubang sebab berus gigi tidak sampai ke kawasan2 gigi yang terlindung disebabkan oleh posisi nya yang tidak betul, maka plak2 gigi akan terkumpul di situ dan meneyebabkan gigi berlubang. Cara mengatasinya adalah dengan rawatan ortodontik (pemasangan braces).

-dari thread forum Masalah Lazim Perubatan dan Pergigigan AFN-

Gigi Sensitif

Posted by Farhana & Farhani Azizan at 3:35 PM

Soalan 1: Apakah puncanya serangan gigi sensitif ?

Secara umum, punca2 gigi sensitif ialah:-
1. kebiasaan ketika menggosok gigi, tekanan yang dikenakan terlalu kuat menyebabkan lapisan keras enamel (yang letaknya paling luar) terhakis, apabila protector gigi itu sendiri terhakis, maka struktur dalam gigi akan terdedah, lapisan kedua gigi, iaitu dentin, lebih lembut dan lebih mudah menipis, seterusnya, ruang pulpa yang mengandungi saraf2 dan kapilari darah akan turut terdedah, sehingga menyebabkan gigi terasa sensitif bila ter exposed kepada suhu panas, sejuk, makanan masam, masin.

2. tekanan ini juga menyebabkan gusi mengalami irritation/ gusi menurun dari kawasan servikal/leher gigi. lama2, akar gigi akan terbuka, leher gigi berlubang, dan ketebalan lapisan keras enamel berkurang dan fenomena spt yg disebutkan di atas terjadi.

3. Oral hygiene yang kurang baik, berkumpulnya karang gigi sehingga menyebabkan berjuta2 kuman wujud di dalam mulut. lambat laun, karang gigi yang membanyak akan mengiritasi gusi dan gusi akan selalu berdarah. Timbullah bau mulut.

4. pembentukan lapisan enamel terjadi kurang sempurna/enamel hypoplasia (pd individu2 ttu shj).

5. Pengumpulan sisa-sisa makanan yg terselit di celah2 gigi yang bersebelahan. Jadi, sukar utk dibersihkan, bila pengumpulannya semakin byk, ia akan menekan gusi ke dalam melebihi normal.

Soalan 2: Macam mana nak atasi masalah gigi sensitif ? minum air sejukpun seksa.....

Jawab:
Cara mencegah dan mengubati:

1. Gunakan berus gigi yang lembut, tak perlu terlalu menggunakan banyak tenaga/memberi tekanan semasa menggosok gigi,sebaliknya gosoklah gigi dengan teknik yang tepat. Gosok gigi minimun 2 kali sehari, jagalah kebersihan oral.

2. pemeriksaan rutin 6 bulan sekali ke doktor gigi

3. elakkan daripada makan/minum mknan/minuman sejuk dan panas pada waktu yang sama. Perubahan suhu yang tiba2 boleh memberi kesan.

4. memakai dental floss dan mouthwash - membuang sisa2 makann yang tak tercapai oleh berus gigi dan mematikan bakteria.

5. pakai ubat gigi khusus untuk gigi sensitif, ada dentist yg akan offer 'desensitizing toothpaste' kpd pesakit, ubat gigi ini mengandungi elemen yang membantu menahan perpindahan 'sensasi kesakitan' daripada permukaan gigi ke urat saraf.

6. jika akar gigi sudah terbuka dan timbulnya lubang pada leher gigi, kawasan yang berlubang perlu ditampal.

7. utk kes hypoplasia enamel biasanya dibuat jacket crown yg baru

8. flourida gel- diberi untuk di apply pada kawsan gigi yang terasa sensitif utk kurangkan rasa sensasi kesakitan dan mengeraskan struktur enamel

9. utk kes gigi sensitif yang disebbkan oleh gusi menurun/reseding gums- dentist akan pakai agents yg terdiri daripada bahan plastik yg mengikat pada akar gigi utk mengukuhkan gigi sensitif.

10. utk kes gigi sensitif yang tak dapat diselamatkan, pesakit akan di offer untuk buat rawatan orthodontic/root canal treatment(rawatan akar gigi).

-dari thread forum Masalah Lazim Perubatan dan Pergigigan AFN-


Pengenalan

Posted by Farhana & Farhani Azizan at 5:23 AM

Bismillah..
Assalamu'alaikum..

Blog ini saya dirikan khas untuk memuatkan 1001 input tentang kesihatan gigi dan mulut. Di kalangan rakyat Malaysia, kesedaran tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesihatan oral masih di tahap yang minimal jika dibandingkan dengan negara-negara barat, Gigi dan mulut bagi orang-orang Eropah amat memainkan peran yang signifikan, ia tidak lain tidak bukan adalah satu elemen untuk memelihara estetis diri supaya anda lebih PD (percaya diri) bila berhadapan dengan orang ramai.

Saya sedar yang mungkin orang-orang kita segan dan malu apabila menyentuh persoalan tentang penjagaan gigi dan mulut, mungkin juga malas, kurang peduli, mungkin juga takut, seolah-olah ia merupakan satu 'fobia' buat masyarakat kita. Mungkin faktor kewangan juga mempengaruhi.
Sebab itulah, saya tekankan agar kita mengambil langkah2 pencegahan dan pemeliharaan sejak usia dini, well, Prevention is better than Cure.

Tujuan sampingan saya menubuhkan blog ini ialah supaya saya sendiri berusaha untuk mendampingi masyarakat, mengetahui dan memahami keluhan2 masyarakat, dan memperkaya ilmu aku tentang kesihatan gigi dan mulut, saya akan cuba bermandiri untuk mencari seluas pengetahuan yang mungkin dalam bidang ini, sebagai persediaan untuk melangkah masuk ke alam kerjaya, dan mungkin juga sebagai persediaan untuk menulis skripsi dalam tempoh lebih kurang dua tahun lagi.

Perlu juga ditekankan bahawa blog ini tidaklah terlalu ilmiah (sebisa mungkin akan diilmiahkan)(, soalnya penulis masih lagi pelajar Pergigian tahun ke-2 (di Fakultas Kedokteran Gigi, Univ Prof Dr Moestopo, Jakarta). Jadi, segala input yang saya letakkan di sini terdedah kepada kesalahan dan kritikan, saya memohon para doktor gigi, sahabat-sahabat yang belajar dalam bidang Pergigian untuk sama-sama memberi sokongan dan pengisian bagi membangunkan blog ini serta pembetulan sekiranya terdapat kesalahan fakta...

Ok, selamat membaca~

Farhani Binti Md Azizan
zealous_jovial_87@yahoo.com
Jakarta, Indonesia